Art Nouveau atau seni baru adalah sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang meliuk-liuk. Aliran ini muncul di Eropa dan Amerika mulai tahun 1819 hingga menjelang perang dunia pertama (1914). Namun pendapat lain mengatakan Art Nouveau berakhir tahun 1920 oleh klasisisme pasca perang. Pada dasarnya aliran ini muncul sebagai sebuah reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap menghilangkan sifat manusiawi dalam seni dan pembuatan barang-barang kebutuhan manusia. Oleh karena itu ukiran dan ulir flora yang dibuat juga cenderung tampil ‘berlebihan’ untuk menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Gaya ini diaplikasikan dalam seni, arsitektur,furnitur serta perabot logam dan ilustrasi buku serta berbagai barang cetakan.
Nama Art Nouveau diambil dari nama sebuah toko di Paris yang dibuka tahun 1895 oleh Siegfried Bing. Di Eropa aliran ini menggunakan beberapa nama:
– di Jerman : Jugendstil (gaya muda) dari nama sebuah majalah Die Jugend.
– di Austria : Vinna Secession
– di Italia : Stile Liberty
– di Spanyol: Modernista
– di Inggris : Glassgow School
Tokoh-tokohnya adalah Charles Rennie Mackintosh (Inggris), Henry Van de Velde (Austri), seorang arsitek Antoni Gaudi (Spanyol). Gaya Art Nouveau pada awalnya dimaksud sebagai sebuah seni yang dapat dinikmatioleh orang kebanyakkan (popular art) namun dalam kenyataannya lebih banyak diterapkan dalam seni dan barang-barang untuk konsumsi orang-orang kaya.
Berbagai penemuan dan perkembangan teknologi yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusi, pada akhirnya akan mempengaruhi pula kehidupan sosial budaya serta kondisi psikologisnya, termasuk juga akan rasa keindahan yang terungkap dari munculnya berbagai aliran dalam seni. Munculnya berbagai aliran dalam seni ini kemudian diapresiasi dan mempengaruhi pula rasa estetis masyarakat luas. Oleh karena itu untuk memahami perkembangan desain tidak lepas dari bagaimana perkembangan seni dan berbagai aliran seni yang muncul. Menjelang dan selama munculnya revolusi Industri, bermunculan pula berbagai aliran seni selain Art and Craft Movement dan Art Nouveau di atas.
Revolusi Industri tidak saja menimbulkan reaksi pemikiran dan gerakan seni dan kriya yang menolak, tetapi juga bidang profesi baru yang pada awalnya disebut sebagai seni terapan. Hal ini terjadi sejalan dengan kebutuhan dunia industri akan sarana promosi. Media promosi yang efektif pada saat itu adalah media poster.
—-dikutip dari buku Tinjauan Desain, Dari Revolusi Industri hingga Posmodern—
Art Nouveau adalah sebuah aliran/ langgam/ style seni rupa modern yang marap pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Eropa daratan. Abad ke-20 merupakan masa yang subur bagi berbagai jenis seni rupa modern untuk berkembang, hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi dan pengaruh-pengaruh budaya baru (juga didukung oleh industrialisasi, kolonialisme, urbanisasi, dll.). Karya Art Nouveau biasanya dicirikan dengan bentuk-bentuk plastis dan organis, tapi tetap mengandalkan prinsip-prinsip geometris (sebagai perbandingan: Art Deco yang geometris, kaku meski menggambarkan figur-figur hewan, bunga, atau manusia). Di arsitektur ada beberapa nama yang identik dengan Art Nouveau, misalnya kota Barcelona dan Katedral La Sagrada Familia yang identik dengan arsitek Antonio Gaudi (dokumentasi karyanya bisa dicari di toko-toko buku) dan C.R. Mackintosh. Art Nouveau dapat diidentikan dengan cita rasa seni bangunan yang eksentrik dan mahal mengingat tingkat kesulitan detail yang tinggi, belum lagi dengan penerapan bahan yang mahal. Sentuhan Art Nouveau dapat didapat dengan memajang lukisan Art Nouveau, seperti reproduksi poster-poster karya Mucha Alphonse (atau eksponen Art Nouveau lain: Klimt, Moreau, Munch, Toulouse-Lautrec).